Langkah pertama
dalam pembibitan adalah mengadakan benih yang bermutu dari
varietas unggul. Benih yang bermutu dan varietas unggul dapat menentukan
hasil tembakau. Varietas unggul tembakau dapat diperoleh dari tetua-tetua
yang memiliki sifat-sifat yang unggul. Dengan telah
lamanya pengembangan tembakau di Indonesia (1860), (de Jonge, 1989) maka
diperkirakan Indonesia telah memiliki plasma nutfah yang besar sebagai
sumber genetik untuk melakukan pemuliaan tanaman.
Untuk mengatasi masalah itu, sekarang tidak perlu adanya benih tembakau secara langsung akn tetapi berkat teknologi yang semakin berkembang dapat ditemukan inovasi yaitu menggunakan benih berbentuk pillen.
Benih pillen adalah rekayasa teknologi pembalutan benih sebar (coating seed) tembakau dengan memakai komposisi media tertentu. Dimana benih tembakau memiliki diameter 0,04 milimeter. Dengan benih pillen ini, satu benih terbungkus dan menjadi diameter 2 milimeter. Kemudian benih pillen tersebut ditanam pada sebuah poli bag.
"Uji coba penggantian komposisi benih pillen telah diaplikasi massal pada tahun 2012 dan hasilnya pekecambahan bisa mencapai 95 persen.
Saya memaparkan tujuan penggunaan benih pillen tidak lain untuk memudahkan dalam penyebaran benih tembakau, efisiensi penggunaan benih murni tembakau. Selain itu juga memudahkan dalam seleksi bibit, aplikasi peracunan, dan pola siram.
Meminimalkan bibit stagnasi setelah pindah tanam karena akar tidak putus dikarenakan tidak adanya proses pencabutan. Benih pillen yang ditanam di polibag usia 40 hari langsung dipindah ke kebun.
Selain itu juga bisa diperoleh bibit yang seragam, sehat dan layak tanam. Serta bisa didapatkan sistem pembibitan yang murah, sederhana dan aplikatif.
Benih-Benih
tembakau sangat kecil dengan indeks biji 50 ± 80 mg/1 000 biji atau
setiap gram mengandung 13000 butir benih, dengan demikian untuk dapat
menyebar secara merata diatas bedengan tidak dapat disebarkan secara
langsung. Benih yang digunakan untuk pembibitan harus dipersiapkan dari areal khusus pembibitan dan diseleksi secara tepat. Benih harus memiliki daya kecambah lebih dari 80 %.
Benih merupakan
sarana produksi yang menentukan hasil tembakau karena setiap benih
memiliki sifat genetik dan morfofisiologis yang mempengaruhi pertumbuhan
dan produksi tanaman. Benih haruslah memiliki kemurnian yang tinggi
tidak tercampur benih rusak, kotoran ataupun biji gulma, daya kecambah
di atas 80 % dan bebas hama dan penyakit. Dengan
demikian, untuk pengadaan - benih harus diseleksi dari pohon induk
ataupun proses pemuliaan yang benar serta teknologi produksi benih yang
memenuhi standar sehingga diperoleh benih unggul dan bermutu.
Untuk pengadaan
benih tersebut diperlukan sarana prasarana yang memadai serta sumber
daya manusia yang memahami pemuliaan dan produksi benih. Untuk itu
pengadaan benih haruslah dikelola secara profesional baik oleh instansi
terkait (seperti Balitas Malang dan Badan Penangkar Benih) dan swasta
yang berkecimpung dalam industri tembakau.
Sebagai contoh kasus, Balitas Malang telah menghasilkan beberapa varietas unggul tembakau beserta sistem produksi benihnya. Hasil dari benih ini adalah : keseragaman tanaman, vigor tanaman tinggi yang diawali oleh daya kecambah yang tinggi. Sedangkan
contoh kasus petani Temanggung yangmenggunakan benih hasil panen sendiri
terdapat banyak kelemahan seperti daya kecambah serta produksi yang
rendah.
Untuk mengatasi masalah itu, sekarang tidak perlu adanya benih tembakau secara langsung akn tetapi berkat teknologi yang semakin berkembang dapat ditemukan inovasi yaitu menggunakan benih berbentuk pillen.
Benih pillen adalah rekayasa teknologi pembalutan benih sebar (coating seed) tembakau dengan memakai komposisi media tertentu. Dimana benih tembakau memiliki diameter 0,04 milimeter. Dengan benih pillen ini, satu benih terbungkus dan menjadi diameter 2 milimeter. Kemudian benih pillen tersebut ditanam pada sebuah poli bag.
"Uji coba penggantian komposisi benih pillen telah diaplikasi massal pada tahun 2012 dan hasilnya pekecambahan bisa mencapai 95 persen.
Saya memaparkan tujuan penggunaan benih pillen tidak lain untuk memudahkan dalam penyebaran benih tembakau, efisiensi penggunaan benih murni tembakau. Selain itu juga memudahkan dalam seleksi bibit, aplikasi peracunan, dan pola siram.
Meminimalkan bibit stagnasi setelah pindah tanam karena akar tidak putus dikarenakan tidak adanya proses pencabutan. Benih pillen yang ditanam di polibag usia 40 hari langsung dipindah ke kebun.
Selain itu juga bisa diperoleh bibit yang seragam, sehat dan layak tanam. Serta bisa didapatkan sistem pembibitan yang murah, sederhana dan aplikatif.
gan ada info yang jual benih tembakau jember gk?
BalasHapus